Bismillahirrohmanirrohim...
Perjalanan memang memberikan kita banyak pelajaran. suasana jauh dari rumah yang hangat, tubuh yang kelelahan, perjumpaan dengan banyak orang, itu semua memberikan pelajaran akan kehidupan kita di dunia..
perjalanan di jogja sudah kesekian kalinya kulakukan. namun perjalanan dengan teman teman ala backpackeran baru kali ini kujalani. bersama Mas Aki dari Jepang dan Mbak Momon dari Belanda juga Hendy dari Indonesia kami ngegembel ke Jogjakarta.
dari depan rumah sakit Ken Saras Ungaran kami berangkat menggunakan bus ekonomi. wajah wajah penumpang yang kepanasan dan kelelahan, pedagang dan pengamen dengan suara suara kaum marjinal, jari jari kekar kondektur yang menghitung uang setoran. Inilah negeriku yang sangat kucintai...
kami mampir sebentar di Borobudur. candi Budha terbesar di dunia.. dan kami terkesima dibuatnya...
Borobudur |
Kami juga sempat mengunjungi museum Kapal di dalam kompleks candi Borobudur. keputusan kami tidaklah salah. kami menemukan replika Perahu cadik yang sangat besar disana. saya sangat bangga ketika menyadari bahwa nenek moyangBangsa Indonesia memang pelaut pelaut ulung. dengan kapal itu kami telah menjelajahi samudra hingga ke Afrika. dimana pelaut Eropa bahkan China masih malu malu takut untuk menjelajahi samudra Luas... Luar Biasa....
Perahu Cadik |
Prambanan memang eksotis, sangat tinggi dan kelihatan agung. kami akhirnya bisa memasuki candi siwa yang telah lama ditutup. dan ternyata waaaah....
Kami semua terpana dibuatnya. kami juga sempat melihat candi Sewu, namun sayang pagarnya digembok jadi kami cuma bisa melihat dari jauh.
Candi Sewu |
Prambanan |
Malioboro malam itu ramai seperti biasanya. banyak turis asing maupun lokal mondar mandir. Kami mengisi perut yang daritadi berdemo. setelah itu kami pun berjalan jalan malam. melihat suasana meriah jalan Malioboro.
Rampoe |
Ya, saya sampai merinding melihat langsung tarian Saman. bahkan ketiga teman asing saya terpana dan terkagum kagum akan keindahan dan keharmonisan gerakan para penari tersebut. mereka katakan pasti mereka telah berlatih keras dalam waktu yang lama. dan Aki bilang ia tidak akan pernah melupakan pengalamannya menonton tari saman di Malioboro...
Malam itu, saya mulai merasakan kembali getaran itu, getaran akan keluhuran kebudayaan bangsa kami, yang sekarang mulai menggeliat kembali, ditengah gempuran anak anak muda yang kehilangan jatidirinya sebagai bangsa Indonesia.....
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar