Catatan Tegalrejo 1

Bismillahirrohmanirrohim...
keyword: "Itu"


Ramadhan kali ini (sedikit) berbeda. akhirnya, setelah sempet galau, aku jadi juga jadi local volunteer di tegalrejo. berharap menemukan hatiku, hati seorang pendekar...


ya, akhirnya aku kembali, ke sana, ke tanah itu, yang entah mengapa aku telah jatuh cinta begitu dalam kepada tegalrejo. kepada anak anaknya, kepada denyut hidupnya, kepada hamparan sawah hijau di belakang desa, pun kepada jalan berkelok kelok dan sungai menuju desa sebelah.

tanah itu, tempat prostitusi itu, tempat berputarnya uang "panas", tempat para sopir truk melepas "kesepian" mereka, tempat yang kotor dan kumuh itu, rumah yang katanya berhantu itu, disana aku tinggal.

Namun jujur saja, permata permata itu bisa ditemukan dimana saja, berlian berlian itu menunggu untuk dipoles. binar mata jernih itu, manik mata yang polos itu, yang belum mengerti akan rumitnya kehidupan orangtua mereka. kepala kepala yang selalu kurindu untuk ku usap, rengekan manja mereka, tubuh mungil tapi bersuara lantang itu. anak anak tegalrejo yang kucintai.

entah mengapa, diriku yang meletup letup ini, bisa demikian tunduk lemah dihadapan mereka. aku tidak sanggup marah kepada mereka, pun ketika mereka tidak sengaja melempar kepalaku dengan kapur. aku cuma meringis, dan menatap dalam mata mereka yang polos namun memancarkan rasa bersalah. dan mereka mencium tanganku sebagai tanda minta maaf.

ah, setiap hari mereka datang ke rumah, meminta bermain, main sekolah sekolahan itu, aku mengajak mereka belajar bahasa inggris, lewat main sekolah sekolahan itu, aku mengajak mereka belajar matematika.

Belajar bahasa Inggris

pengetahuan agama islam itu, yang mereka haus untuk mereguknya, setiap sore mereka memintaku mengajari mereka mengaji.dengan iqro mereka yang sudah kumal itu, dengan papan tulis tempatku menulis doa doa harian itu, dengan kerudung dan peci mereka itu, mereka mulai mengeja huruf huruf hijaiyah. berharap sangat mereka bisa membaca firman Tuhan mereka, Alloh Azza Wa Jalla. menjadikannya pedoman hidup, jalan hidup.

 Aku mengisahkan kepada mereka cerita pengorbanan para Nabi dan Rosul, perjuangan kekasih mereka, Rosululloh Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam, yang mereka dengarkan dengan antusias itu, dengan setengah terkantuk kantuk itu, dan diiringi dengan rentetan pertanyaan ingin tahu itu.

Belajar mengaji

Terkadang dihamparan sawah pun, kukisahkan kepada mereka, cerita manusia manusia heroik itu, yang berjuang menegakkan kemerdekaan itu, bangkit melawan ketertindasan itu. manusia manusia hebat yang meneriakkan pekik merdeka itu, yang harus rela mati berkalang tanah demi bebasnya mata mata polos yang sedang menatapku itu. semoga tumbuh dalam dada mereka semangat seorang patriot, sebuah bangsa yang tidak lagi inferior dan bermental inlander.

Bermain di sawah

Dalam doaku, dimalam ramadhan itu, di tarawih dalam lingkungan prostitusi itu, ditempat dimana anak anak polos itu menungguku untuk solat terawih bersama mereka. Aku memohon kepada Alloh, untuk meluruskan niatku, menjaga ubun ubunku, menjaga semangatku, menjaga tubuhku, memelihara mereka anak anak itu dari segala kejelakan, keburukan.

Allohu robbi... berkahilah bangsaku, di bulanmu yang penuh berkah ini...

Amiin...

2 komentar:

  1. Semua orang harus tahu hal mulia yg kau kerjakan ini..

    BalasHapus
  2. Subhanallah. Semoga Allah selalu menyertaimu akhi.

    BalasHapus