Review Film #1- Taegukgi, The Brotherhood Of War

Pernah Tau Film Taegukgi?

Sebenernya, film ini udah lama rilisnya. namun saya baru nonton full bulan januari 2012 ini. itupun didorong oleh rasa penasaran saya akan sejarah perang korea. akhirnya setelah berkutat nyari di internet, dapet juga film taegukgi ini. Sekedar Info, Taegukgi adalah nama bendera Korea sebelum negara tersebut pisah rumah.

film ini, adalah film drama perang. film yang sangat dramatis, menguras air mata, full action dan adegan miris seputar perang, dan juga sangat tragis. menceritakan kakak beradik yang terlibat dalam perang korea. film ini sukses membuat saya terpaku, terpana, menangis sesenggukan! betul sekali sodara sodara! menangis sesenggukan! bahkan temen saya yang awalnya mengejek saya cengeng, setelah nonton sendiri film ini dia cuma komentar, "hehe... untung nonton sendiri jadi gak ada yang liat kalo gua nangis.."

Taegukgi, Bendera Korea Bersatu




film ini dimulai dengan adegan yang sangat indah. sang kakak, Lee Jin Tae, yang bekerja sebagai tukang semir sepatu untuk membiayai sekolah adiknya, Lee Jin Seok.begitu pula dengan adegan ketika Lee Jin Tae bersama ibunya, tunangannya, serta adik adiknya bermain air di sungai. Sungguh adegan yang sangat indah.

Konflik pun dimulai ketika korea utara menyebrang ke wilayah korea selatan (suatu saat nanti saya akan tulis sejarahnya disini) dan menyerang. korea selatan yang belum siap berperang akhirnya melakukan wajib militer. Lee Jin Seok, sang adik, terkena wajib militer padahal sang adik fisiknya lemah dan sakit sakitan. Sang kakak pun mengejar sang adik untuk dibawa pulang, namun keduanya malah dipaksa menjadi tentara korea selatan. adegan selanjutnya membuat saya miris, dimana sang ibu yang tunawicara berusaha mengejar kereta yang dipakai untuk mengangkut Kedua anaknya ke kamp pelatihan...
Pepisahan dengan Ibu


cerita pun berlanjut dengan sangat apik, full action, penuh ledakan, bom, baku tembak. digambarkan dengan sangat jelas disini bahwa betapa mengerikannya perang, betapa nyawa manusia tidak ada harganya ketika perang, dan betapa tidak adanya keadilan dan idealisme ketika perang.

Sang kakak, Lee Jin Tae, karena khawatir akan keselamatan adiknya kemudian meminta komandannya agar memulangkan sang adik. Komandannya setuju, dengan catatan bahwa Lee Jin Tae harus bisa mendapatkan medali untuk ditukar dengan adiknya.

maka mulailah Lee Jin Tae menjalankan misi misi berbahaya sendirian. Sang adik protes, bahwa yang dijalankan kakaknya adalah misi bunuh diri. namun sang kakak beralasan bahwa yang dilakukannya ini demi dirinya.

Lee Jin Tae, karena terpaan kekerasan medan perang, makin menggila, misi misi yang dijalankannya demi mendapatkan medali mengorbankan banyak orang. sang adik mulai merasa bahwa sikap kakaknya untuk bisa memulangkannya berlebihan. Lee Jin Seok mulai membenci kakaknya.

cerita mencapai klimaksnya ketika korea utara telah terdesak, datang bala bantuan dari cina yang membuat korea selatan bersama amerika mundur. dalam situasi kacau ini, para tawanan perang mulai melawan, karena situasi kalut maka Lee Jin Tae bersama tentara Korsel lainnya menembaki tawanan yang melawan tersebut, termasuk salah satu teman Lee Jin Seok yang dipaksa menjadi tentara Komunis. Hal ini semakin memperuncing konflik kakak beradik tersebut. namun jauh di dalam hati Lee Jin Tae sangat menyayangi adiknya.
bala bantuan cina


korsel pun mundur, momen ini dimanfaatkan Lee Jin Seok untuk menengok ibunya. ternyata di korsel sedang ada aksi "bersih bersih" warganya yang diduga terlibat komunis. Tunangan Lee Jin Tae, Young Shin, tak luput dari aksi "bersih bersih" tersebut. Padahal Young Shin hanya mengikuti rapat rapat umum partai komunis demi mendapatkan beras yang tidak ia dapatkan dari pemerintah Korsel. karena melawan, akhirnya Lee Jin Seok juga ditangkap bersama Young Shin.

Mereka yang diduga terlibat komunis kemudian dibawa dan dieksekusi. Lee Jin Seok berhasil meloloskan diri dan menolong Young Shin. ketika itu muncullah Lee Jin Tae dan membantu mereka meloloskan diri. Dalam perlawanan tersebut Young Shin akhirnya tewas tertembak. Lee Jin Seok menyangka bahwa sang kakaklah yang menyebabkan tewasnya tunangannya sendiri. Lee Jin Seok semakin membenci sang kakak.

Lee Jin Seok kemudian ditawan, sedangkan kakaknya diinterogasi. tiba tiba korut datang menyerang. komandannya memerintahkan agar kamp tawanan tersebut dibakar. Lee Jin Tae yang menyangka bahwa adiknya masih berada di kamp dan ikut tewas terbakar ditambah kenyataan kalau tunangannya juga mati di tangan tentara korsel marah besar dan kemudian membelot ke pihak komunis.

cerita kemudian beralih kepada Lee Jin Seok yang terluka dan mendapatkan perawatan. disana ia mendapat kabar bahwa kakaknya masih hidup dan membelot kepada pihak komunis. sepucuk surat yang datang kepadanya menyadarkan Lee Jin Seok bahwa memang kakaknya sangat mencintai keluarganya, termasuk dirinya. kemudian Lee Jin Seok memutuskan untuk mencari sang kakak dan membawanya pulang.
bertemu di medan tempur


akhirnya mereka berdua memang betul betul bertemu, di medan tempur. Lee Jin Tae yang telah menjadi komandan pasukan bendera (semacam pasukan berani mati korut) betul betul telah lupa kepada sang adik. Lee Jin Seok kemudian berusaha untuk menyadarkan sang kakak. adegan selanjutnya betul betul mengaduk aduk emosi penonton. dimana kakak beradik tersebut saling bertempur mati matian. sementara sang adik tidak henti hentinya memohon kepada Lee Jin Tae agar segera sadar.

Sang kakak akhirnya memang mengenali adiknya, tapi sudah terlambat. bala bantuan tentara komunis memaksa tentara korsel mundur. Lee Jin Tae juga meminta adiknya untuk segera ikut mundur. setelah sang kakak berjanji untuk selamat dan melihat sang adik pergi kuliah, sang kakak kemudian mengambil sebuah senapan mesin. mengokangnya dan menembak ke arah tentara komunis yang datang mengejar sang adik. Lee Jin Tae mengorbankan hal terakhir yang ia punya, nyawanya sendiri, demi adiknya yang sangat ia sayangi.
pengorbanan terakhir

wuih.... bener bener cerita yang cemerlang, nyaris tanpa cela. alurnya dahsyat, emosinya dapet, pelajarannya ada, betul betul film yang layak tonton. setelah nonton film ini saya jadi sadar, bahwa betapa arti keluarga itu sangat penting. betapa mahalnya sebuah perang. betapa mengerikannya ambisi dan ideologi jika dipaksakan kepada orang lain. dan betapa egoisnya amerika dan cina yang telah memaksakan ideologi mereka kepada sebuah negara demi gengsi mereka masing masing....

1 komentar:

  1. benar benar jadi nangis termehek mehek malah. untung gw nnton sendirian, jd ???? yg pasti ni film the best lah, reccomended bnget :)

    BalasHapus