Martial Arts: Maenpo Cikalong, The Soft Way

disclaimer:
tulisan ini cuman ungkapan kekaguman saya sama sebuah aliran silat yang namanya maenpo cikalong, dan rasa hormat saya sama guru saya, Abah H Azis Asy'arie.
(sebagai info, sebenarnya kosakata pencak silat adalah generalisasi akan istilah ilmu beladiri masyarakat indonesia. padahal sejatinya tiap daerah punya istilah berbeda dan gerakan berbeda, seperti silek di wilayah minang, maenpo, ulin, atau penca di wilayah pasundan, dan maenan atau maen pukulan di wilayah betawi)

***---***---***---***---***---***---***



Suatu hari, saya diberi tahu oleh Bang Adit (teman sekaligus guru saya yang "nyemplungin" saya ke dunia silat) bahwa Abah H Azis akan datang ke semarang dan mengajarkan maenpo cikalong. wah, saya senang sekali. sejak dari pertama dikenalkan secara sedikit sedikit oleh bang adit, saya tertarik dengan maenpo cikalong. kenapa? silatnya lembut, tidak menyakiti lawan sesuai dengan prinsipnya, sedikit banyak ada kemiripan dengan aikido meskipun kedua ilmu tersebut jauh berbeda. dan non khodam, jin, atau ilmu mistis yanglain.

jadilah sore itu setelah kuliah saya mendatangi rumah bang adit. disana sudah ada abah azis sedang duduk duduk santai. kesan pertama saya, abah azis orang yang sangat ramah, baik, dan santun. mungkin tidak ada yang menyadari bahwa beliau adalah salah satu pewaris aliran silat unik ini. selesai memperkenalkan diri dan mengobrol, beliau lalu berniat "mengenalkan" saya dengan maenpo cikalong.

"yu, coba patahin jari jari abah.." kata beliau sambil menyodorkan jari jarinya. saya bengong.... bengong... hahahaha.
"ayo, tenaga muda kan? abah udah tua lho..." kata beliau sambil tangannya masih dihadapan saya.
Abah Azis (berkaos hitam)


sayapun mencobanya dengan semangat 45. heeeghhh! heghhh!! ngeden, keringetan, tidak berhasil. penasaran, saya kemudian berdiri sedangkan abah azis masih duduk dengan santainya. heeemmph!!! hemmphhh!! masih nihil. saya mulai tertawa, haha, ilmu apa ini, masa tenaga saya kalah. saya menyerah.

"kan tadi jari abah lima, tangan kamu lima, sekarang abah pake satu jari, kamu lima jari.. patahin.." sahut beliau dengan entengnya.
haaah!! saya makin bengong.
saya coba lagi. satu jari beliau melawan lima jari saya. alih alih bisa patah, bergerakpun tidak. sekarang gantian, saya menahan tenaga abah, sedangkan abah mematahkan jari jari saya. hasilnya?
"wadaw!!!" saya berteriak kesakitan.

"wah, gimana caranya itu abah?" tanya saya penasaran. kemudian beliau memberitahu caranya. sangat simpel dan sederhana, hanya menguatkan (memusatkan) tenaga dititik titik tertentu. tangan jangan dikerasin semua, cukup di titik tertentu saja. struktur tangan juga diperhatikan, agak melengkung dan jangan lurus. kemudian saya mencoba, hasilnya, saya langsung bisa!

obrolan pun berlanjut. beliau dengan sabar meladeni saya sambil menunggu peserta latihan lainnya datang. teknik demi teknik sederhana beliau ajarkan kepada saya, dengan ikhlas. saya bisa merasakannya, karena beliau meskipun berusia jauh diatas saya dan pantas menjadi kakek saya, namun beliau ikhlas saya jatuhkan dengan teknik dasar cikalong.

Abah Azis juga bercerita bahwa cikalong diciptakan bukan untuk mencelakakan lawan, namun menyelamatkan lawan. Raden Haji Ibrahim, pencipta maenpo cikalong, merasa resah dengan teknik beladiri yang selama ini beliau pelajari ujung ujungnya pasti mencelakakan lawan. hal ini bertentangan dengan hati nurani beliau, terlebih beliau adalah seorang pemuka agama. maka beliaupun menciptakan jurus jurus dan teknik sederhana yang tidak mencelakakan lawan. cikalong sendiri adalah nama daerah tempat RH Ibrahim iu sendiri berasal.

abah Azis berada di semarang selama kurang lebih seminggu. saya tiap hari datang dan mempelajari teknik teknik cikalong yang sangat unik tersebut. peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang beladiri seperti karate, silat, kempo, aikido, taekwondo dan lain sebagainya. sederhana, namun aplikatif. mulai dari jurus, pancer, susun tempel (untuk mendeteksi besar tenaga lawan dan arah tenaga lawan sehingga bisa dialirkan dan dialihkan). saya kadang terheran heran, penasaran, bahkan saking herannya saya tertawa sehabis dijatuhkan oleh beliau, tidak, lebih tepatnya diajak jatuh oleh beliau karena tiba tiba saja setelah saya mencoba menyerang beliau atau mengunci meliau saya sudah berada di lantai. hahahaha. kok bisa ya teknik sesederhana ini gak ketauan sama yang lain.

ada teknik usap usap (hehe, teknik unik untuk melepaskan diri dari kuncian lawan yang mengalihkan konsentrasi lawan dengan mengusap bagian tubuh lain lawan),
ada teknik 'gambang semarang'. khusus yang ini kata abah azis sendiri,
ada juga teknik 'ngilang' dimana tiba tiba tumpuan lawan hilang dan akhirnya jatuh,
ada juga teknik 'merusak' struktur keseimbangan tubuh lawan, dimana dengan mengganggu bagian tersebut, keseimbangan lawan goyah dan akhirnya jatuh sendiri..
kemudian teknik "kosong-isi", ketika lawan datang dengan kekuatan penuh, kita lawan dengan kosong/lembut sampai tenaga lawan maksimal (habis), baru kemudian kita isi (masukkan serangan)
dan lain sebagainya
Berlatih susun tempel


wah pokoknya saya benar benar kagum dengan maenpo cikalong.
abah azis, saya berterimakasih atas ilmu yang diajarkan beliau kepada saya. ternyata, indonesia memiliki sebuah teknik beladiri yang logis, yang tidak kalah dengan aikido (saya belajar aikido sekitar 1,5 tahun). bahkan beliau pernah membuat heran sensei Lukmanul Hakim (bagi praktisi aikido pasti kenal dengan nama ini) dengan teknik silat yang sama sekali lain. tidak ada niatan sama sekali saya membandingkan apple to apple, namun hanya ingin "promosi", bahwa bangsa kita, juga punya beladiri lembut dan penuh kasih sayang seperti aikido atau tai-chi.

ah, ternyata benar, seandainya orang asing tahu apa yang bangsa ini miliki, mulai dari kekayaan alam, jumlah penduduk, keindahan alam, kekayaan budaya hingga teknik beladiri. mereka pasti iri dengan Indonesia... Indonesia ibarat toserba yang sangat komplit namun minim promosi..

tanah air ini sungguh kaya...
info cikalong lebih lanjut klik disini

2 komentar:

  1. Salut buat Pak Azis yang masih semangat.
    Pernah merasakan terbanting dan dikunci oleh beliau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam bang kandalf..
      hehe, iya, kalo dibanting abah azis malah keenakan soalnya gak ngerasa dibanting..

      Hapus