Just Wisdom: orang Bijak gak bakalan takut apapun

Bismillahirrohmanirrohiim...

Entah kenapa, saya jadi makin tertarik dengan kebijaksanaan, meskipun sebelumnya emang udah tertarik... hehe.. tulisan berikut cuma refleksi saya semata.. jadi jangan dianggap sok tua yeee

Just Wisdom : Belajar beladiri

Bismillahirrohmanirrohiim..

Beladiri, adalah sebuah dunia yang betul betul unik. terkadang bagi saya beladiri terdengar utopis, terkadang beladiri juga terdengar kontradiktif, namun pesonanya mampu membuat orang yang sudah terjun ke dalamnya enggan untuk keluar.

Journey To Lawu Mountain

Bismillahirrohmanirrohim...


Bis Solo-Semarang, perjalanan Pulang.


“.....Lestari alamku, lestari desaku, dimana Tuhanku menitipkan aku, nyanyi bocah bocah dikala purnama, nyanyikan pujaan untuk nusa. Damai saudaraku, suburlah bumiku, kuingat ibuku dongengkan cerita, kisah tentang jaya nusantara lama, tentram karta raharja disana....”


Lantunan lagu balada yang diputar oleh sopir bis Solo-Semarang ini meningkahi perjalananku pulang ke Semarang. Seolah bait demi baitnya mengajakku berpikir-setelah semalaman puas terlantar di terminal-bahwa memang tanah ini terlampau indah untuk tidak dicintai, dan terlampau bernilai untuk disia siakan....


Perjalanku kali ini diawali dengan sejuta asa tentang kembali kepada pelukan ibu pertiwi, tentang bagaimana kau kembali mencintai negeri, bagaimana kau kembali merengkuh asa akan negeri ini. maka aku memutuskan untuk bergabung dengan rombongan kecil tapi santai dan berisi 4 orang aneh yang ingin pergi ke gunung Lawu. Menikmati keindahan alam, dan guratan maha Indah dari Sang Pemilik Jagad Raya.


Terlantar di Salatiga
Siang itu, setelah usai kami berempat berkemas, kami bertolak dari tembalang, Semarang, menuju Solo. menaiki bus ekonomi, berdesakan, maklum saat itu adalah menjelang tahun baru. Kami singgah sejenak di salatiga untuk solat jum’at sebelum kemudian berlanjut ke solo. berempat kami tertawa lepas, menikmati perjalanan dan menikmati setiap desakan desakan penumpang, menikmati lagu lagu pengamen yang memaksa naik di kepadatan penumpang.


Tirtonadi, disini kami kemudian bertemu rombongan lain dari Jogja, yang juga ingin mendaki gunung Lawu. Aku pun makin semangat melihat pemuda pemuda cerah yang akan mendaki juga.


Sampailah kami berempat di tawangmangu. Segera saja kami mencari masjid untuk solat Ashar, menghadap Yang Maha Penyayang, yang menitipkan negeri seindah ini pada kami.
Tawangmangu

Ah, ternyata perutku lapar juga. Seusai solat kami berempat menyusuri pasar tawangmangu, mencari makanan yang bisa menahan garangnya enzim enzim perutku yang mulai memberontak. Ketemulah dengan soto dan nasi kare. Semangkuk soto dibandrol harga Rp 3000 saja, sedangkan kare seharga Rp 3500. Wah, sudah murah, enak! Tandas sudah dua mangkuk nasi kare masuk ke dalam perutku. Hahahaha.

Perjalananpun dilanjutkan menumpang colt diesel. Jalan makin menanjak dengan pemandangan yang sungguh luar biasa, di kanan kiri barisan kebun teh dan pohon cemara berwarna hijau tua. Rumah rumah penduduk yang bersusun susun berjauhan. Sedangkan di atas bukit yang jauh kabut mulai berarak turun, putih bersih, seputih hati penduduk desa yang berkemul dengan sarung di sepanjang jalan.

Maghrib menjelang ketika kami tiba di posko pendakian cemoro sewu, magetan. Suhu dingin mulai menusuk kulit. Angin bertiup cukup kencang. Memaksa kami memakai jaket tebal untuk melawan suhu dingin. Kembali kami terdampar di masjid, singgah dan kembali tunduk dihadapan-Nya.

Benar kata temanku, bahwa di gunung, orang bisa bercerita apapun, tentang dirinya, tentang segala keluh kesahnya. Bahwa manusia, dibawah kegagahan alam, akan merasa kerdil dan kemudian ceritapun mengalir. Sebelum tidur, ada sesi curhat dari temenku. Hehehehehe. Didalam warung yang hangat, ditemani secangkir kopi hitam kami berbicara dan bercerita. Ceritanya tentang apa? Rahasia dong, kekekekekekek.

Kami putuskan bahwa kami akan tidur di pos polisi. Sebuah tenda darurat yang menjadi pos polisi. Rupanya Alloh menurunkan hujan yang sangat lebat malam itu, kamipun kemudian hijrah kedalam warung karena tenda tersebut tidak kuasa menahan terpaan angin dan hujan. Didalam warung banyak pendaki nguntel kedinginan. suhu udara makin dingin.
Pelangi di Pagi Hari


Pagi menjelang... subuh kali ini terasa berbeda. Di kaki gunung kami solat, ah... damainya hati ini. abis sarapan, kamipun berkemas dan memulai pendakian. Di depan pintu gerbang pendakian, aku sejenak melepas pandanganku ke atas, ke puncak gunung lawu yang tertutup kabut tebal, namun masih perkasa dan berwibawa. Lalu kamipun berdoa, tertunduk khusyu’,


Ya Alloh, Engkaulah yang memberi kehidupan. Biarlah jiwaku ini kupasrahkan kepada-Mu, ingin kutumpahkan semuanya kepada-Mu, menyusuri jalan panjang ini. ya Alloh, berilah kami keselamatan.


Disinilah manusia betul betul merasa kerdil, kesombongan pasti runtuh, orang yang berkata bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan akan gentar gemetar, jatuh terserak. Kesadaran pun tumbuh, bahwa memang ternyata adalah Dia diatas segalanya.


Pendakian pun dimulai, setapak demi setapak, selangkah demi selangkah. Sesekali kami tertawa riang, bercanda, sesekali nafas kami tertahan, kemudian mengucap pujian untuk Sang Pencipta, dan bersyukur bahwa kami masih bisa menikmati keindahan alam Nusantara. Jalan cemorosewu yang sudah berbatu sedikit memudahkan kami dalam melangkah. Sesekali pula kami beristirahat dan mengumpulkan tenaga.

Sayang, di pos II salah satu teman kami tidak bisa melanjutkan perjalanan. Fisiknya belum terbiasa akan udara dingin dan tipis. Namun rombongan kami bertambah tiga orang dari solo. kami sekarang berenam melanjutkan perjalanan. Kawan kami terpaksa kami tinggal di pos II.
Ngaso

Jalan yang kami lalui makin menanjak dan curam. Memang jika lewat cemorosewu jalan lebih curam dan terjal dibandingkan dengan lewat cemorokandang yang lebih landai. Namun perjalanan harus diteruskan. Setapak demi setapak. Itulah yang selalu kuulang. Kami kadang berteriak teriak bagai orang gila bersahut sahutan, yang tentu saja tidak bisa kami lakukan di tengah kota.


Meskipun tubuh mulai lelah, nafas mulai terasa berat. Aku tetap melangkah, satu satu. Janganlah engkau lihat terlampau lama jalan yang sangat terjal diatasmu. Lihat saja jalan didepanmu yang hanya selangkah, selangkah, selangkah. Itulah yang membuatku tetap semangat dalam mendaki, dan mungkin juga dalam menjalani hidup. Takkan lari gunung dikejar, namun jika kamu tidak melangkah, kapan kamu akan sampai di puncak?


Sampai di pos 4 hujan mulai turun lagi dengan cukup lebat. Kembali kami merapatkan mantel hujan kami agar badan kami aman dari terpaan air. Alhamdulillah, jalan mulai berubah landai setelah sebelumnya benar benar menguras nafas dan tenaga. Kumandang adzan maghrib yang diteriakkan seorang pendaki menyambut kami di pos lima. Pos tertinggi sebelum puncak. Alhamdulillah. Segera saja kami mencari tempat untuk berteduh. Sebuah warung yang berdiri di pos lima menjadi tujuan aku dan seorang teman. Sedangkan empat orang lainnya mendirikan tenda yang memang hanya muat untuk 4 orang. Didalam warung yang hangat kami kemudian melaksanakan solat maghrib dan isya. Bersujud dan bersyukur diberikan keselamatan sampai di pos 5. Setelah makan malam kami pun terlelap kelelahan...


Aku terkejut mendengar adzan subuh berkumandang di atas gunung. Para pendaki kemudian berdiri bersaf saf menghadap Yang Maha Perkasa. Akupun larut dalam suasana khusyu sholat subuh indah di puncak gunung tersebut. Subhanalloh..


Setelah subuh usai, kami segera bersiap menuju puncak lawu. Mengejar pemandangan matahari terbit. Hadiah terindah bagi setiap pendaki gunung. Barang barang kami tinggal di tenda. Berbekal senter dan air kami kemudian berjalan menuju puncak.
Celah Khaibar

Hari beranjak terang pertanda sang surya makin meninggi. Jalan ternyata cukup landai sehingga memudahkan langkah kaki kami. Pemandangan yang disuguhkan sungguh membuatku berulang kali menahan nafas, dan tek henti hentinya memuji kebesaran-Nya. Betapa tidak, jalan yang kami lalui disampingnya adalah jurang yang dalam, didepan kami ada Jalan setapak yang membelah padang rumput menghampar luas, bunga bunga indah yang masih malu malu untuk mekar, berkas cahaya mentari yang mulai mengintip di balik awan yang menghasilkan baris baris sinar yang sungguh menakjubkan. Ah, alangkah indahnya negriku ini! kupejamkan mata sejenak, dan menghirup dalam dalam udara bumi pertiwi ini...
Padang Rumput

Akhirnya, akhirnya, alhamdulillah... kami sampai ke puncak lawu. Hargo Dumilah, 3265 Mdpl. Subhanalloh. Sungguh sebuah pemandangan yang tidak terkira. Seindah inikah alamku yang kalian sia siakan? Bukankah Tuhan telah menitipkan keluarbiasaan ini kepada kita? Betapa anehnya orang yang tidak mencintai tanah ini, yang dititipkan oleh-Mu. Hamparan awan putih yang ada di bawah kaki kami bagaikan permadani, ah, seolah kau bisa berlarian diatasnya. Barisan gunung di pulau jawa yang berjajar rapi, semeru yang terlihat jauh disana, semakin memperkuat posisimu sebagai Ring Of Fire. Belum lagi ngarai ngarai terjal kehijauan,  luasnya padang rumput berwarna hijau muda, matahari yang mulai menampakkan dirinya dari balik luasnya gugusan awan putih, dan merah putih, sang dwiwarna yang tegak berkibar di puncak Hargodumilah. Guratan kekuasaan-Mu betul betul kurasakan, dan sungguh aneh orang yang tidak mempercayai keberadaan-Mu!
Puncak


Puas kami menikmati pemandangan tersebut. Kamipun bergegas turun setelah sebelumnya mampir ke tempat yang katanya pamoksaan Prabu Brawijaya. Kembali ke tenda, mengisi perut. Dan turun dengan ngos ngosan mengejar teman kami di pos II. Meskipun pada akhirnya kami harus terlantar di terminal Tirtonadi karena kehabisan bis, perjalanan ini sungguh luar biasa, what a long journey! Perjalanan ini memberikanku penghayatan lebih mendalam kepada mencintai tanah airku, dan mensyukuri nikmat Tuhanku. Menyadarkanku bahwa Indonesia, bangsaku, sebegimanapun ruwet dan kusutnya, adalah tanah mutiara tempatku dilahirkan. Ia adalah tangis tawaku, putih tulangku, merah darahku, dan indung nasibku. Indonesia, ini aku, akan kuteriakkan namamu, sebagaimana namamu diteriakkan oleh para pendahuluku. Tuhanku, inilah hamba-Mu yang lemah, janganlah engkau lepaskan penjagaan-Mu terhadapku. Dan biarkanlah aku tetap menjadi hamba-Mu yang senantiasa belajar akan arti kehidupan ini, agar aku tidak lagi tersesat dalam jalan-Mu ya Alloh..

Dan akupun tertidur kembali di bus malam jurusan Solo-Semarang.

Catatan Tegalrejo 1

Bismillahirrohmanirrohim...
keyword: "Itu"


Ramadhan kali ini (sedikit) berbeda. akhirnya, setelah sempet galau, aku jadi juga jadi local volunteer di tegalrejo. berharap menemukan hatiku, hati seorang pendekar...

Sabeni, Jawara Legendaris dari Betawi, Indonesia

Disclaimer: Indonesian Version. For read English Version please click Here

Kalo ada sayuti Jago cengkareng
ada lagi sabeni jago tenabang
muridnye banyak, die dikenal orang
ga pernah die bikin salah duluan

-Hikayat Betawi, Sabeni Djago Tenabang-

Sabeni, The Legendary Martial Artist From Betawi, Indonesia

Disclaimer, English version, dapet dari website Jakarta Post. beberapa poin saya tambah.
saya praktisi silat sabeni. Sorry for bad english.. hahaha
For Indonesian Version Please Click Here
Sabeni's Symbol

Jelajah Negeri: Mahakarya Borobudur dan Prambanan

Bismillahirrohmanirrohim...

Disclaimer: jalan jalannya sih udah lama, tapi baru kepingin nulis sekarang. wekekekek

Ini ketigakalinya saya ke Candi Borobudur,dan pertama kalinya saya pergi ke prambanan, seingat saya...

Perjalanan sekarang terasa (agak) berbeda karena saya membawa orang asing, dari negeri Samurai, Jepang. saya senang jika melihat reaksi orang asing terhadap kekayaan negeri ini. Rasanya bangga, Indonesia begitu membanggakan walaupun kondisi pejabatnya yah,,, agak mirip sama monyet di Ragunan (Monyetnya aja marah kali disamain ama pejabat)

Martial Arts Journey: Maenpo Cikalong 2. lihatlah dunia lebih luas!

Bismillahirrohmanirrohim...
ini adalah catatan saya selama kurang lebih seminggu berlatih maenpo cikalong di bulan April 2012. bertempat di Kota Semarang. bersama RH Aziz Asy'asie, atau kami memanggil beliau, Abah..

Review Buku: Indonesia Mengajar, bersama Bangkitkan Indonesia!!

Indonesia Mengajar
Judul Buku : Indonesia Mengajar, Kisah Para Pengajar Muda di Pelosok Negeri

Penulis: Para Pengajar Muda
Prolog : Anies Baswedan

Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Harga : Rp 54.000


Bismillahirrohmanirrohim...

Sore itu, setelah para relawan sahabat sahabat saya sedang berjalan jalan di Mall Ciputra Semarang setelah kunjungan ke Universitas Diponegoro. daripada ngikut teman teman saya mental mental, saya memilih datang ke Toko Buku Gunung Agung dan Voilla! ada buku Indonesia Mengajar. pucuk dicinta ulampun tiba, saya tanpa ragu membeli buku tersebut.



Jelajah Negeri: Waktu seakan berhenti di keraton Jogja..


Matahari sangat garang siang itu. Jam sebelas siang kami tiba di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Setelah sebelumnya sempat kesulitan memasuki keraton di hari biasa karena kami menggunakan Bis, rombongan kami akhirnya bisa masuk setelah membayar uang “administrasi” kepada polisi sebesar Rp 100.000. wow, cukup fantastis.

14 hari bersama orang jepun: Arigatou, Best Friend!

Bismillahirrohmanirrohim...

Hari ini, Kasumi Takeuchi, relawan Jepang terakhir yang kembali ke negeri asalnya. Di Bandara ia menangis, karena harus berpisah dengan kami. Ia bahkan berkata bahwa ia tidak ingin kembali ke Jepang dan merasa tidak pulang, melainkan ia merasa pergi ke luar negeri. Wah, ia sudah cinta dengan kami dan negeri ini sepertinya. hehehehe..

14 hari bersama jepun 2: kenapa saya jadi relawan?

Bismillahirrohmanirrohim...

Nah, ini seri kedua catatan saya selama jadi relawan IIWC. untuk tahu apa itu IIWC bisa diliat dimari.

mengapa saya ikut program workcamp di tegalrejo?

kalau boleh mengutip buku Nasional.Is.Me nya Pandji, faktor why (mengapa) ini bagi saya amatlah penting. karena dengan kekuatan why seseorang mampu menjelaskan alasannya menjalankan sebuah pekerjaan, bahkan mengajak orang lain untuk mengikuti apa yang dia lakukan. sedangkan faktor how (Bagaimana)

14 hari bersama jepun 1: mereka kagum dengan Indonesia

bismillahirrohmanirrohiim...

ini catatan pertama saya selama ikut workcamp (semacam kerja kerelawanan) bersama mahasiswa dari Jepang di Tegalrejo, sebuah tempat prostitusi di Kabupaten Semarang. akan saya buat berseri, termasuk alasan saya ikut workcamp.

My Story: Kisah Orang Asing....

"tukang es kelapa yang rajin solat meninggal tadi pagi jam 9"

itulah SMS dari adekku di Bekasi yang ngasih kabar klo babeh, panggilanku untuk penjual es kelapa yang rajin solat, meninggal Jum'at pagi. Aku terkejut, Babeh, orang yang selalu tersenyum dan menjabat tangan siapapun yang ditemuinya di masjid, telah meninggalkan alam fana ini.

Akupun segera teringat akan sosok babeh, orang tua yang selalu terlihat ceria, wajahnya teduh meskipun terbakar matahari karena dagangannya mangkal di tepi jalan dekat

Darimana kita memulai shaf sholat?

Oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz

Pertanyaan :

Shaf itu dimulai dari kanan ataukah dari belakang imam? Apakah disyari’atkan harus adanya keseimbangan antara kanan dan kiri? Dimana ada yang mengatakan: “seimbangkan shaf” sebagaimana dilakukan oleh mayoritas imam?

Jawab :


Wisdom: Beladiri itu kaya sempak

Pendekar, atau sebut saja jago karate tak harus selalu tampil garang. Kalau enggak percaya, silakan tanya Horyu Martsuzaki (67), guru besar Kushin-Ryu Karate-Do, yang punya 1,2 juta murid di 27 provinsi di seluruh Indonesia. "Karate itu seperti celana dalam," ujarnya mengejutkan.

Penulis : Christantiowati
 

Enggak, Anda tidak salah dengar. Karate memang bak pakaian dalam. Maksudnya, dia melekat pada diri, tapi tak pantas terlihat, apalagi sengaja diperlihatkan. Orang mempelajari ilmu bela diri justru agar tak tampak galak. Di keseharian, ada dua gaya hidup seni bela diri. Pertama, yang mementingkan peningkatan ilmu untuk memahami hakikat hidup dan mencapai jatidiri tertinggi sehingga bersikap rendah hati, dan sebaliknya, yang berniat memanfaatkan ilmu untuk memburu "nama baik" dan nama besar.

Martial Arts: Maenpo Cikalong, The Soft Way

disclaimer:
tulisan ini cuman ungkapan kekaguman saya sama sebuah aliran silat yang namanya maenpo cikalong, dan rasa hormat saya sama guru saya, Abah H Azis Asy'arie.
(sebagai info, sebenarnya kosakata pencak silat adalah generalisasi akan istilah ilmu beladiri masyarakat indonesia. padahal sejatinya tiap daerah punya istilah berbeda dan gerakan berbeda, seperti silek di wilayah minang, maenpo, ulin, atau penca di wilayah pasundan, dan maenan atau maen pukulan di wilayah betawi)

***---***---***---***---***---***---***

Review Film: Shaolin (2011)

There is three methods we may learn wisdom..first, by reflection, which is noblest...
second: by imitation, which is easiest
and third, by experience, which is bitterest (confucius)

Hebat! begitu komentar saya yang pertama setelah nonton film Shaolin (2011) ini. yah, denger denger sih film yang dibintangi Andy Lau (Jendral Hou Jie) sama jackie chan ini remake dari film awal shaolin temple jadul yang dibintangi oleh jet li. film ini bisa dibilang sukses di daerah asalnya, China.

Bandung: Paris Van Java

sebelum romadhon taun 2011 lalu, saya sempet jalan jalan ke bandung. ini catetannya..

bandung, kota kembang, paris van java. dengan segudang cerita orang yang mempesona. kali ini ane berangkat kesono sendirian, naik kereta parahyangan dengan harga tiket 30ribu. dari stasiun bekasi sekitar jam 6 pagi. nunggu sebentar di peron 4 dan naik deh.

awalnya sih di jalan ngantuk ngantuk, tapi begitu jalan lepas dari stasiun Purwakarta, ane langsung melek. gimana enggak, jalannya itu men! keren bener! pernahkah ente pade ngeliat "ular besi" merayap di sepanjang pegunungan? berkelok kelok, di samping ngarai dan persawahan hijau membentang? belum lagi kabut yang meningkahi perjalanan, gunung gunung yang berdiri gagah di sekeliling. dan subhanalloh... berkali kali si ular besi menyebrang antar gunung melewati jembatan, di sampingnya jurang yang dalam, sendirian... wah... sungguh pemandangan yang indah...

Islam #1 : Hukum Minta Tolong Kepada Jin

berikut ini adalah artikel tanya jawab yang ada di Majalah As Sunnah: Upaya menghidupkan sunnah edisi bulan Rabiul Awwal 1433 Hijriyah No 10 Thn XV.

Tanya:
Apakah Boleh melakukan nusyrah (menghilangkan sihir) pada kasus anak kecil yang disihir dengan dimasuki paku, seperti dengan meminta tolong kepada jin Muslim? (081347xxxxx)

Jelajah Negeri #1: Wonosobo-The Land Of The Morning Calm


Negeri Setenang Pagi, Semburat Embun yang menyejukkan

Semua berawal dari permintaan seorang teman untuk menemaninya jalan jalan bersama kekasihnya. Ah, ia mempunyai kekasih seorang wanita dari negeri sakura, Jepang, yang akan bermain ke sini. Jadi dengan bermodal bahasa inggris cekak dan bahasa jepang asal nguap saya menyanggupi permintaan teman saya tersebut. 

Review Film #1- Taegukgi, The Brotherhood Of War

Pernah Tau Film Taegukgi?

Sebenernya, film ini udah lama rilisnya. namun saya baru nonton full bulan januari 2012 ini. itupun didorong oleh rasa penasaran saya akan sejarah perang korea. akhirnya setelah berkutat nyari di internet, dapet juga film taegukgi ini. Sekedar Info, Taegukgi adalah nama bendera Korea sebelum negara tersebut pisah rumah.

film ini, adalah film drama perang. film yang sangat dramatis, menguras air mata, full action dan adegan miris seputar perang, dan juga sangat tragis. menceritakan kakak beradik yang terlibat dalam perang korea. film ini sukses membuat saya terpaku, terpana, menangis sesenggukan! betul sekali sodara sodara! menangis sesenggukan! bahkan temen saya yang awalnya mengejek saya cengeng, setelah nonton sendiri film ini dia cuma komentar, "hehe... untung nonton sendiri jadi gak ada yang liat kalo gua nangis.."

Taegukgi, Bendera Korea Bersatu


Just My Story #1 : korupsi yang Diajarkan (a untold story)

Siapa heran? siapa miris? siapa tragis?

hah, sudah cukup muak saya dengan korupsi di negeri ini, dan muak pula ketika saya "mengutuk" perilaku pejabat di negeri ini saya pun "dikutuki" pula oleh beberapa teman saya. katanya, cobalah lakukan sesuatu!

subhanalloh... saya memang belum bisa melakukan aksi nyata banyak banyak, tetapi setidaknya kisah ini juga sebagai salah satu jawaban atas pertanyaan "apasih yang elu lakukan?" dan yang sebangsanya. jujur kisah ini saya share bukan untuk mengangkat aib lama

ceritanya sudah cukup lama. sewaktu Ujian Nasional SMA hampir tiba di tahun 2007. saya bersekolah di sebuah SMA Negeri Favorit di kota Bekasi. SMAN 4 Bekasi.

Just Wisdom #2: 2 + 2 = 5?

Sebenernya ini postingan udah cukup lama di fesbuk. saya share dimari biar lebih mantep..

Dua ditambah dua samadengan lima? Wah, pernyataan ini menggelitik akar logika saya dan mengganggu dengan sukses sel sel kelabu milikku yang ada di dalam otakku. Pernyataan ini dilontarkan oleh mas Titus, tetangga kos saya. Mas titus adalah mahasiswa asal depok yang kuliah di fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, ia sekarang sedang menunggu masa wisuda yang akan diselenggarakan bulan depan. Malam itu aku, Rio, Antasia, dan Mas Titus sedang ngobrol ngobrol di depan tv di kos kosan. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari, namun kami masih asyik ngobrol. Kami sedang diskusi hangat seputar masalah agama Islam ketika tiba tiba mas titus bertanya,

“yu, lo percaya gak kalo 2+2 = 5?”

Martial Arts Journey #1: Kerjaan Saya, Promosi Pencak Silat

Pencak Silat. apa yang nongol di kepala anda sewaktu mendengar kata pencak silat? berterimakasihlah secara besar besaran pada tutur tinular, yang menjadikan beladiri asli Indonesia ini sebagai beladiri penuh fantasi, terbang di udara, dan berkesan angker alias mistis.

oke, untuk hal yang terakhir, mistis, memang tidak bisa dimungkiri ada beberapa aliran pencak silat yang kental dengan nuansa mistisnya. tapa pendem, ngeruwat, dan lain sebagainya. namun diluar itu semua, masih banyak sekali aliran silat yang betul betul beladiri logis, praktis, taktis, dan aplikatif. bahkan beberapa diantaranya dipelajari oleh tentara amerika green barets sebagai khazanah mereka.

Just Wisdom#1: kenapa lelaki pengeja angin?

Bismillahirrohmanirrohim...

Oleh karena aslinya gua ntu bingung bin keder mo posting apaan di pertamanya eni blog. gua posting aja dah ngapa gua make ni nama.

(bahasa berobah)

Saya memakai nama blog lelaki pengeja angin dengan beberapa alasan. kata pertama, lelaki, jelas saya seorang lelaki. hidup biasa apa adanya.